“Mari bergandengan tangan untuk Indonesia dan dunia yang lebih baik!”
Sekilas Yamakindo
Seluruh pelayanan yang diberikan Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia, termasuk implementasi proyek dan kegiatan sosial, menggunakan pendekatan secara pluralistis, leaving no one behind, dalam hal advokasi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan spiritual.
Penekanan adalah pada HARKAT MARTABAT dan MENGHARGAI semua manusia. Perhatian khusus kami berikan bagi mereka yang mengalami kemiskinan seperti: kemiskinan materi, kemiskinan secara fisik karena kesehatan, kemiskinan spiritual, kerentanan, ketidakberdayaan dan pengasingan, tanpa memandang suku atau agama.

Profil Yayasan
Pembentukan dan pendirian Yamakindo diinisiasi oleh Ibu Blanche Harun dan rekan – rekan di Tangerang pada 2009 dengan akte notaris nomer 27 tertanggal 17 Juni 2009. Kemudian diperbaharui dengan akte notaris nomer 01 tertanggal 17 Juli 2017 dan diperkuat dengan dikeluarkannya surat dari Kementerian Hukum dan HAM terkait pendirian Yayasan Mandiri Kreatif Indonesia AHU – 00144089.AH.01.12 Tahun 2017 tertanggal 2 Agustus 2017 yang diprakarsai dan didorong oleh Bapak Marinus Gea, S.E., M.Ak., sebagai Ketua Pembina.
Kegiatan Yamakindo berawal dari pelayanan masyarakat di sekitar kantor Yayasan dan pemberian bantuan kepada mereka yang mengalami bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir dan lain – lain.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu Yamakindo memperlebar jaringan dan program dengan pendekatan partisipasi aktif dari penerima manfaat, meluputi :
- Kesehatan Kerakyatan
- Pendidikan karakter
- Sosial & kemanusiaan
- Pengembangan Ekonomi
- Pemberdayaan
Air meliputi 70% permukaan bumi, namun hanya sebagian kecil saja yang dapat benar – benar dimanfaatkan, kira-kira sebesar 0,003%. Pada tahun 2011 dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia, baru 20% saja yang memiliki akses air bersih, yang mayoritas mereka tinggal di daerah perkotaan. Sisanya sekitar 80% rakyat Indonesia masih mengkonsumsi air yang tak layak untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian Jim Woodcock, seorang konsultan masalah AIR dan SANITASI dari Bank Dunia, ditemukan 100.000 bayi Indonesia meninggal setiap tahunnya dikarenakan diare. Penyebab utamanya dikarenakan buruknya akses terhadap AIR BERSIH dan SANITASI. Program “AIR KEHIDUPAN” dibuat Yamakindo untuk menjalankan amanah donatur serta untuk memberikan manfaat kepada penerima.
Meet Our Volunteers
Tenaga dan pikiran yang bisa aku kasih akan aku kasih Yamakindo untuk membantu Tenaga dan pikiran yang bisa aku kasih akan aku kasih untuk membantu. Kepuasan batin yang tak ternilai harganya adalah ketika kita berjuang dari bawah, merangkak dan berhasil sampai ke puncak. I support HKH Leprosy project by Yamakindo, because it is something unique. I support Yamakindo's work! Every kindness has a part in bringing joy to someone's heart.Susy Soenarjo
Volunteer
David Kristian Zalukhu
Volunteer
Tantowi Yahya
Volunteer
Jenny Djatnika
Volunteer
I want to help people affected by leprosy, become economically independent.Trisnawati Sutedjo
Volunteer
Nice Usadi
Volunteer
Happy to make other people happy.